Kupang, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Kupang bersama Direktorat Suveilans Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Surabaya menggelar uji resistensi insektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti dan nyamuk dewasa di Kota Kupang. Kegiatan ini melibatkan tim entomolog dari Puskesmas Alak, Puskesmas Bakunase, serta Dinas Kesehatan Kota Kupang, dan dilaksanakan di laboratorium Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Kupang pada tanggal 4-7 Februari 2025.
Tujuan dan Pentingnya Uji Resistensi Insektisida
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas insektisida yang selama ini digunakan dalam pengendalian nyamuk di Kota Kupang. Dengan meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah ini, perlu dipastikan apakah insektisida yang digunakan masih efektif dalam membunuh nyamuk dan larva atau telah mengalami resistensi.
Hasil dari uji laboratorium ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam menentukan strategi pengendalian vektor yang lebih efektif. Jika insektisida yang digunakan terbukti tidak lagi efektif, maka akan dilakukan evaluasi dan pemilihan jenis insektisida lain yang lebih ampuh dalam menekan populasi nyamuk penular DBD.
Kaitan dengan Implementasi Program Wolbachia
Selain menguji resistensi insektisida, kegiatan ini juga bertujuan untuk meninjau persebaran nyamuk Wolbachia di Kota Kupang. Uji resistensi dilakukan pada tiga lokasi sebaran nyamuk Wolbachia untuk memastikan bahwa intervensi yang dilakukan dalam program ini berjalan sesuai harapan. Program Wolbachia sendiri merupakan salah satu upaya inovatif dalam pengendalian DBD, di mana nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi bakteri Wolbachia dilepaskan ke lingkungan untuk mengurangi transmisi virus dengue.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pengendalian DBD di Kota Kupang dapat dilakukan secara lebih efektif dan berbasis bukti ilmiah. Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Kupang akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak guna memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga melalui strategi pengendalian vektor yang tepat dan efisien. Laporan hasil laboratorium ini nantinya akan diserahkan kepada Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Kupang dan Pemerintah Kota Kupang sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah pengendalian vektor ke depan.